Search This Blog

Wednesday 10 April 2019

Pengertian dan Macam-Macam Variabel Penelitian




 Assalamalaykum Wr.Wb

Kali ini kita akan belajar mengenai pengertian dan macam-macam variabel penelitian. Variabel penelitian dibagi atas beberapa macam jenisnya dibagi berdasarkan cara pengukuran dan fungsinya. Kali ini yang saya bahas adalah macam-macam fariabel berdasarkan fungsinya. Macam-macam variabel tersebut adalah varabel Independen, Dependen, dan Moderating. 

 Pengertian Variabel Penelitian 

                Variabel penelitian merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperolehnya informasi tentang hal yang diteliti kemudian ditarik kesimpulan. Dengan kata lain, variabel penelitian adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh. Dikatakan variabel karena nilai dari data tersebut sangat beragam. Secara teoritis, variabel didefinisikan sebagai apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi dengan nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pun pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda menurut Sekaran, (dalam Noor 2017).
 
      Macam-macam Variabel Penelitian

  •  Variabel Independen (Independent Variable) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen disebut pula variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable). Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecedent variable). Berikut adalah contoh rumusan masalah dari variabel Independen:
  1.    Variabel Independen : Motivasi belajar 
    Rumusan masalah : Apakah ada pengaruh dari motivasi belajar dengan hasil belajar siswa?
  2. Variabel Independen : Tingkat Pendidikan 
    Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan ibu rumah tangga terhadap pola asuh anak? 
  3. Variabel Independen : Keterampilan Komunikasi     
    Rumusan masalah : Apakah ada keterkaitan antara keterampilan komunikasi anak dengan prestasi akademik di sekolah?  
  • Variabel Dependen (Dependent Variable) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen disebut juga variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variable). Variabel dependen juga dapat disebut sebagai variabel konsekuensi (consequent variable). Berikut adalah contoh rumusan masalah dari variabel Dependen:
  1. Variabel Dependen : Hasil Belajar  
    Rumusan masalah : Bagaiamana kecenderungan hasil belajar siswa dengan motivasi belajar yang rendah?
  2. Variabel Dependen : Pola asuh  
    Rumusan masalah : Bagaiamana kecenderugan pola asuh para ibu rumah tangga ya ng berpendidikan rendah?
  3. Variabel Dependen : Prestasi Akademik  
    Rumusan masalah : Bagaimana keterkaitan prestasi akademik siswa dengan keterampilan komunikasi?
  • Variabel Moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderating adalah variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif tergantung pada variabel moderating, oleh karena itu variabel moderating dinamakan pula sebagai contigency variable. Berikut adalah contoh rumusan masalah dari variabel Moderating :
  1.        Variabel Moderating :  Peran Guru
  • Rumusan masalah : Bagaimana peran guru dalam motivasi belajar siswa untuk hasil belajar yang maksimal?
  • Rumusan masalah : Bagaiamana peran guru mempengaruhi motivasi belajar siswa dan menghasilakan kualitas belajar uang maksimal?
  • Rumusan masalah : Apakah sikap guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dan menghasilkan kualitas belajar siswa?



Wednesday 3 April 2019

contoh rumusan masalah



 assalamualaykum Wr.Wb

 hai teman-teman hari ini saya akan memberikan materi mengenai contoh rumusan masalah yang benar. selamat membaca ya....



CONTOH RUMUSAN MASALAH
  1.   Para ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan rendah tidak dapat mengasuh anaknya dengan baik – SALAH  Pembenaran : Apakah ada hubungan antara pengasuhan anak dengan baik dengan pendidikan rendah ibu rumah tangga? 
  2. Apakah mahasiswa semester 5 Jurusan BK-UM memiliki keterampilan komunikasi yang baik karena telah mengikuti matakuliah keterampilan dasar komunikasi? – SALAH Pembenaran :  Apakah matakuliah keterampilan dasar komunikasi mempengaruhi keterampilan komunikasi yang baik bagi mahasiswa jurusan BK-UM semester 5? 
  3. Apakah ada perbedaan keterampilan komunikasi mahasiswa BK UM yang telah mengikuti matakuliah konseling dan yang belum mengikuti matakuliah konseling? – BENAR
  4.  Apakah ada pengaruh model pembelajaran concept-attainment terhadap prestasi belajar Riset Kualitatif? – SALAH Pembenaran : Apakah ada hubungan antara prestasi belajar Riset Kualitatif mahasiswa S-1 Universitas Negeri Malang dengan  model pembelajaran concept-attainment? 
  5. Bagaimana kecenderungan kecerdasan emosional siswa kelas 6 SD yang ibunya bekerja? – BENAR 
  6. Apakah ibu tak bekerja menjadikan anak-anaknya matang secara emosi? – SALAH Pembenaran : Apakah ada hubungan antara karir ibu terhadap kematangan emosi anak?
  7. Apakah guru pembimbing yang tidak berlatar BK dapat menyusun program BK dengan baik di sekolahnya? – SALAH Pembenaran : Bagaimana pengaruh latar belakang pendidikan konselor sekolah terhadap kompetensinya dalam menyusun program BK? 
  8. Apakah model pembelajaran Direct Instruction punya dampak pada keterampilan membaca siswa tunagrahita? – SALAH Pembenaran : Bagaimana dampak model pembelajaran Direct Instruction terhadap keterampilan membaca siswa tunagrahita? 
  9. Bagaimana hasilnya bila siswa kelas 6 SD diajar keterampilan sosial dengan pendekatan belajar terstruktur? – SALAH Pembenaran : Bagaimana pengaruh pendekatan belajar terstruktur terhadap keterampilan sosial siswa kelas 6 SD?

Tuesday 12 March 2019

PERATURAN KELAS (Tugas Analisis Pengubahan Tingkah Laku)

Nama              : Wahyu Setyowati
NIM                : 170111600061
Offering          : BK A7
MATKUL       : APTL
Kelompok       : 14


REVISI PERATURAN DALAM KELAS


Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertemuan ke 8 pada matakuliah Analisis Pengubahan Tingkah Laku membahas mengenai membuat peraturan dalam kelas yang dibagi atas beberapa tingkat atau jenjang pendidikan yaitu kelas  rendah, kelas sedang, dan kelas tinggi. 

Peraturan dalam kelas dibuat dengan tujuan membentuk tingkah laku positif, dengan kata lain peraturan dalam kelas sengaja dibentuk dengan tujuan pengubahan tingkah laku lama menjadi tingkah laku baru yang bersifat positif. Peraturan kelas idealnya tidak lebih dari tujuh poin peraturan. Hal ini bertujuan agar peraturan yang dibentuk dapat berjalan dengan efektif. Kalimat yang digunakan dalam pembuatan peraturan kelas harus jelas dan menggunakan kata yang mudah di pahami. Peraturan kelas dibuat dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa. Setelah peraturan kelas dibentuk, rumuskan pula konsekuen dari pelanggaran aturan tersebut. 


NO
TINGKATAN
PERATURAN
1
Kelas 1&2 SD (re)
  1.  Duduk dengan tenang saat pelajaran berlangsung
  2. Selesaikan tugas dengan tepat waktu
  3. Rapikan bangku setelah digunakan       
  4. Saat melihat sampah berserakan, ambil dan buang di tempat sampah
  5. Berbicaralah dengan sopan kepada guru dan teman
  6. Masuk kelas tepat waktu
  7. Mengangkat tangan jika ingin bertanya
  
  
2
Kelas 3&4 SD (sedang)
  1. Duduk dengan tenang saat pelajaran berlangsung
  2. Kumpulkan tugas tepat waktu
  3. Berbicaralah dengan sopan kepada semua warga sekolah
  4. Buanglah sampah pada tempatnya
  5. Masuk kelas tepat waktu
  6. Menjaga keamanan, kebersihan, dan kenyamanan kelas 
  7. Meminta izin jika ingin keluar kelas
3
Kelas 5&6 SD (tingg
  1. Menjaga keamanan, kebersihan, dan kenyamanan kelas
  2. Mengerjakan dan mengumpulkan tugas sesuai perintah guru
  3. Datang tepat waktu
  4. Meminta izin ketika akan meninggalkan kelas
  5. Mengerjakan piket kebersihan kelas sesuai jadwal
  6. Mengangkat tangan sebelum bertanya dan mengajukan pendapat
     
4
Kelas SMP
  1. Gunakan atribut sekolah sesuai dengan peraturan sekolah
  2. Matikan HP saat KBM  berlangsung
  3. Masuk kelas tepat waktu
  4. Membuat keterangan (surat) yang jelas saat tidak dapat mengikuti pembelajaran
  5. Berbicaralah dengan sopan kepada semua warga sekolah
  6. Mengerjakan piket kebersihan kelas sesuai jadwal
   
5
Kelas SMA
  1. Gunakan atribut sekolah sesuai dengan peraturan sekolah
2.  Gunakan HP untuk keperluan pembelajaran
3.   Masuk kelas tepat waktu
4.  Membuat keterangan (surat) yang jelas saat tidak dapat mengikuti pembelajaran
5. Menggunakan perhiasan sesuai peraturan sekolah
6. Mengerjakan piket kebersihan kelas sesuai jadwal

Demikian hasil pengerjaan tugas matakuliah Analisis Pengubahan Tingkah Laku, semoga bermanfaat bagi pembaca.

Terimakasih

Wassalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Tuesday 26 February 2019

Jurnal Kegiatan Perkuliahan Analisis Pengubahan Tingkah Lakua


Nama              : Wahyu Setyowati

NIM                : 170111600061

Offering          : BK A7

Matakuliah      : Analisis Pengubahan Tingkah Laku

 

Assalamualaikum, Wr.Wb.

Selamat siang teman-teman,

Hari ini saya akan melaporkan kegiatan perkuliahan saya pada hari rabu tanggal 27 Februari 2019 pada matakuliah “Analisis Pengubahan Tingkah Laku”. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya saat mengikuti perkuliahan matakuliah “Analisis Pengubahan Tingkah Laku”, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua …

Saat pertama kali masuk jam pertama perkuliahan, diinstruksikan oleh bu dany selaku dosen  untuk melihat sebuah film dokumenter yang berjudul “Supernanny the Porter Family” yang berkaitan dengan matakuliah yang sedang diampu. Saat menyaksikan film tersebut, ada beberapa tugas yang harus diselesaikan baik oleh individu mapun kelompok. Kegiatan tersebut yaitu melakukan pengamatan terhadap film tersebut, kemudian mencatat tingkah laku negatif yang muncul dari cuplikan film yang diberikan. Setelah ditemukan beberapa tingkah laku negatif, langkah selanjutnya yaitu menentukan cara mengukur tingkah laku dan menentukan satu tingkah laku yang akan diubah.

Selanjutnya saya bekerjasama dengan teman kelompok untuk mencocokkan tingkah laku negatif yang sama hasil dari kerja individu. Setelah itu saya dan kelompok melanjutkan mengukur tingkah laku yang muncul dalam film dokumenter tersebut. Kami memilih satu diantara sekian banyak tingkah laku yang muncul untuk diamati lebih dalam. Kami menentukan tingkah laku “berteriak” untuk diamati dan ditentukan cara mengukurnya. Frekuensi digunakan untuk mengukur tingkah laku “berteriak”, kegiatan ini berlangsung selama 3 jam. Selama perkuliahan berlangsung, saya dan teman kelompok berdiskusi mengenai frekuensi kemunculan tingkah laku “berteriak”. Setelah beberapa jam berlalu, perkuliahan diakhiri tepat tiga jam setelah awal mulai perkuliahan. Sebelum diakhiri, bu dany menginstruksikan untuk melanjutkan tugas yang belum terselesaikan dan untuk membuat laporan individu.

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai kegiatanperkuliahan saya hari ini.

Terimakasih.